Stuck
Percobaan “Mesin waktu” ke-314. Itulah dimana semuanya mulai. Percobaan
ku akhirnya berhasul setelah gagal 313 kali. Sejak itu aku merasa sangat bangga
dengan diriku sendiri. Namun, aku tidak pernah menyangka bahwa penemuan ku
dapat membawa sesuatu yang sangat buruk. Namaku adalah Anthony Jefferson. Aku
adalah seorang ilmuwan di tahun 2099. Percobaan mesin waktuku sudah mulai
dari tahun 2080. 19 tahun ini aku habiskan demi mesin waktu ini. Mungkin
percobaan ini lebih cepat selesai jika aku bekerja sama dengan teman-teman
ilmuwan ku. Namun mereka semua telah menyerah dah hanya aku saja yang
melanjutkan project mesin waktu ini. Akhirnya, aku dapat membuktikan
bahwa project ini dapat berhasil kepada ilmuwan lainnya.
“Hey Anthony dimana engkau,” sebut istriku dari atas pintu
basement ku. “Iya sebentar hon,” jawab ku yang masih sibuk mengotak
ngatik barang barang. “Makanan sudah siap hon ayo
naik,” panggil istriku sekali lagi. “Ya ya aku akan naik” jawab ku. “Kamu
ngapain saja di basement hon?” tanya istriku. “Aku sedang mencari
barang-barang untuk projek ku yang selanjutnya hon.” Sebenarnya
aku membuat alat yang dapat membuat mesin waktu ku portable. Setelah
beberapa hari, alat ku akhirnya selesai ku buat. Alat ku berbentuk jam
tangan yang tombolnya dapat ku pencet untuk mengeluarkan mesin waktunya.
Suatu hari, anak ku,
Marco Jefferson mendapat tugas dari sekolahnya yaitu tentang
bagaimana sejarah penjajahan di Indonesia. Aku sangat senang karena inilah
waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama anak ku. Pada hari jumat
setelah Marco pulang sekolah, aku mengajaknya pergi ke basement
ku. “Kita mau ngapain yah?” tanya anakku. “Ayo ayah mau memperlihatkan mu
sesuatu.” “Apakah kita akan menggunakan mesin waktunya yah?” “ Ya!
Kau menebaknya dengan benar. Mesin waktu ini dapat membantu mu mempelajari
sejarah kemerdekaan Indonesia nak,” kataku. “Wah aku gak sabar
yah, emang kita mau kemana yah?” tanya anakku. “Lebih tepatnya yaitu
mau ke kapan, hahahaha.” Jawab ku. “Ga lucu yah..” jawab nya. Setelah
berpamitan dengan istriku, aku dan Marco mulai petualangan kami melalui waktu.
Aku dan Marco mulai masuk ke
dalam mesin waktu tersebut. Mesin waktuku berbentuk seperti mobil seperti
biasanya pada tahun 2099 yang sudah bisa terbang namun saat aku menekan sebuah
tombol, sebuah portal akan terbuka di depan mobil ku dan jika aku masuk ke
dalam portalnya, kami akan seolah olah ada di sebuah tempat yang aku beri nama
timespace. Di timespace ini seolah olah mobil kami di kelilingi sebuah cairan
yang selalu bergerak seperti samudra. Namun sebenarnya itu bukan lah cairan
melainkan sesuatu yang melambangkan bahwa waktu itu terus berjalan. Di dalam
mobil ku, sudah ku pasangkan A.I. yang bernama Gideon. Gideon sudah ku program
untuk dapat mengakses internet sehingga pengetahuannya sangat luas. Gideon akan membantuku dan Marco memulai
perjalanan kami melalui waktu sekaligus bekerja seperti tourguide untuk membantu Marco mengerti apa yang terjadi pada waktu
tersebut.
Kami memulai perjalanan kami ke
tanggal 10 Agustus 1511 dimana bangsa Portugis pertama menguasai Malaka.
“Gideon, tolong bawa kami ke tahun 1511 tanggal 10 Agustus” sebutku. “Siap
tuan,” Jawab gideon. “Marco, kamu harus ingat bahwa kita tidak boleh melakukan
interaksi sama sekali kepada orang-orang pada zaman ini sebab jika terjadi
sesuatu, sejarah penjajahan Indonesia dapat berubah. Sejarah dapat berubah
secara drastis.” “Iya yah aku tidak akan melakukan interaksi.”
Setelah beberapa menit berjalan
melalui timespace, kita akhirnya keluar dari timespace dan memasuki zaman
dimana Indonesia masih dijajah. Mobilku sudah ku lengkapi dengan teknologi stealth sehingga tidak dapat terlihat
oleh orang-orang sekitar. Di zaman ini, aku hanya melewati dan melihat
orang-orang bekerja dari langit di dalam mobilku.”Bangsa Portugis merupakan
bangsa Eropa pertama yang tiba di kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia,”
sebut Gideon kepada Marco. “Tujuan bangsa Portugis dateng ke Indonesia buat apa
sih Gideon?” tanya Marco. “Mereka berusaha untuk menguasai sumber rempah-rempah
yang berharga dan memperluas usaha misionaris Katolik Roma,” jawab Gideon.
“Apakah bangsa Indonesia tidak melawan balik?” tanya Marco lagi, “Oh tentu
saja. Bangsa Indonesia merasakan kepahitan dan kesakitan dan setelah menguasai
malaka bangsa portugis lekas pergi dari madura hingga ternate. Bangsa indonesia
tidak tinggal diam saja, mereka melakukan bermacam perlawanan terhadap portugis
supaya bisa meraih kemerdekaan namun kemerdekaan indonesia yang mereka
cita-citakan tidak bisa dikabulkan begitu saja tentu harus ada perlawanan yang
keras juga,” jawab Gideon.
Setelah kami puas melihat
suasana penjajahan pada saat masa Portugal, kami melanjutkan perjalanan kami
yaitu ke masa penjajahan Spanyol. “Marc, apakah kau siap untuk melihat
pertempuran antara kubu ternate dengan tidore?” tanyaku “Oh tentu saja yah,”
jawabnya. “Gideon tolong bawa kami ke tahun 1527 dimana terjadinya pertempuran
antara Ternate dan Tidore,” sebutku. “Siap tuan,” jawabnya. Lagi-lagi kami
memasuki timespace. Lalu setelah beberapa menit kami keluar dari timespace.
Dibawah mobil kami yang sedang dalam keadaan
stealth, sedang terjadi pertempuran. “Gideon apa penyebab pertempuran ini?”
tanya Marco. “Tibanya portugis di indonesia membuat bangsa eropa lain bergerak
mencari keuntungan. Bangsa portugis sangat memusatkan perhatiannya di Ternate,
dan Spanyol sangat tertarik untuk bersekutu dengan Tidore. Kemudian persaingan pun
terjadi di daerah Maluku. Spanyol memilih untuk membangun benteng di Tidore. Pembangunan benteng membuat persaingan semakin memanas. Nah
itulah sebabnya terjadi pertempuran ini,” jawab Gideon. “Lalu, cara mereka
menyelesaikan persaingan ini gimana Gideon?” tanya anakku lagi. “Untuk menjawab
pertanyaan itu, ayo kita pergi ke tahun 1534,” jawab Gideon. Setelah keluar
dari timespace, Gideon mengaktivasikan salah satu drone kecil miliknya yang
juga mempunyai teknologi stealth. Drone
ini digunakan untuk melihat di dalam suatu ruangan. Kami bisa melihat display
dari kamera drone kecil itu di layar dalam mobilku. “Sepertinya mereka sedang
membahas sesuatu Gideon, apakah ini ruangan dimana terjadinya penyelesaian
persaingan Spanyol dan Portugis?” tanya Marco. “Ya benar. Pada tahun 1534
spanyol dan portugis menyepakati diadakan perjanjian saragosa karena kedua
belah pihak menyadari kerugian yang terjadi sangat banyak akibat persaingan itu.
isi perjanjian itu adalah yang pertama : Maluku menjadi daerah portugis untuk
berkegiatan, dan yang kedua : Spanyol harus meninggalkan portugis dan
memusatkan diri di Filipina,” jawab Gideon.
“Ayo kita ke tujuan yang
selanjutnya yaitu tahun 1602 dimana bangsa belanda berkeinginan untuk merampas
dan menguasai pasar rempah-rempah di indonesia dengan mendirikan VOC (Verenigde
Oostindische Compagnie) yang bertempat di Banten,” kata ku. “Siap tuan,” jawab
Gideon. Lalu mobil masuk ke dalam timespace. Namun, kali ini berbeda.
Tiba-tiba, tombol emergency di mobilku menyala. “WARNING : FUEL CRITICALLY
LOW,” ucap Gideon. Aku tidak sempat bereaksi sebab tiba-tiba, yang biasanya
kami melalui timespace dengan tenang dan perlahan, mobilku terjun bebas dari
timespace. Akhirnya mobil ku terjun keluar dari timespace dan mendarat darurat.
“Yah apa yang barusan terjadi?” kata anakku sambil panik. “Tenang Marc kita
hanya harus mencari sumber fuel sehingga kita bisa kembali masuk ke timespace
dan pergi balik ke rumah,” jawab ku. “Gideon kita sekarang ada dimana?”
tanyaku. “Pulau Jawa, tahun 1808,” jawab Gideon. “Dari segala waktu yang ada,
kita harus terdampar pada waktu dimana Daendels sedang memimpin pemerintahan?”
ucap ku yang sudah pasrah. “Tuan, berdasarkan hasil analisis dan observasi
saya, tuan sangat beruntung karena terdampar di waktu ini.” Ucap Gideon.
“Mengapa begitu?” tanya ku belum menyadari alternatif fuel mobil ini. “Dalam
melaksanakan tugas utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan
Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah berikut ini yaitu yang pertama membangun
jalan antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu lintas pertahanan maupun
perekonomian. Yang kedua yaitu menambah jumlah pasukan dalam angkatan perang
dari 3000 orang menjadi 20.000 orang. Yang ketiga yaitu membangun pangkalan
angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya. Dan yang terakhir membangun pabrik
senjata di Gresik dan Semarang. Hal itu dilakukan karena beliau tidak dapat
mengharapkan lagi bantuan dari Eropa akibat blokade Inggris di lautan,” ucap
Gideon. “Oh kau benar sekali Gideon. Pabrik senjata yang dibuat oleh Daendels
harusnya menyimpan bubuk mesiu yang cukup untuk dijadikan fuel mobil ini,” ujar
ku yang baru menyadarinya. Lalu setelah menyadari ini, aku langsung bersiap
siap untuk menyusup ke pabrik senjata tersebut. “Marco, kamu jangan pergi
kemana-mana. Tetaplah di dalam mobil ini. Berbahaya jika ada yang melihat mu
nak.” Ujarku mengingatkan Marco. “Iya yah aku akan tetap di mobil,” jawabnya.
Setelah itu, aku memulai misi ku
untuk mendapat bubuk mesiu. Tidak terlalu lama setelah aku keluar dari mobil,
aku melihat jalan masuk ke pabrik. Pabrik tersebut termasuk pabrik yang cukup
besar. Aku mulai menyusupi dan berdiam-diam masuk. Tidak lama kemudian, aku
menemukan apa yang telah kucari yaitu bubuk mesiu. Namun aku menyadari bahwa
orang-orang yang bekerja di pabrik ini terlihat sangat kelelahan. Aku menyadari
bahwa penjajahan pada masa Daendels sangat kejam. Apa yang telah ia lakukan
kepada masyarakat Indonesia pada saat ini sangat kejam dan tidak manusiawi.
Namun aku tidak bisa melakukan apa-apa sebab sejarah inilah yang membangun
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sekarang ini. Yaitu bangsa yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Walaupun aku sedih, aku masih harus menjalani misi
ini. Setelah berdiam-diam keluar lagi, aku berhasil sampai ke mobil. Dan saat
ku beri bubuk mesiu ke mobilku, fuelnya bertambah sehingga kami bisa masuk ke
timespace lagi. “Sudah kubilang nak, kamu tidak usah khawatir,” ucapku kepada
Marco. “Iya yah terima kasih atas pengalaman yang tidak akan pernah kulupakan
ini.”
Akhirnya, aku dan Marco kembali
ke rumah kami pada tahun 2099. 2 minggu kemudian, tugas Marco telah diberi
nilai dan ia mendapat nilai yang tertinggi diantara teman-temannya, berkat
Gideon dan mesin waktuku. “Terima kasih yah, aku jadi dapat nilai tertinggi
plus pengalaman yang sangat seru!” ujar Marco. “Sama sama nak. Bagaimana kalau
kita pergi berpetualang lagi bersama Gideon?” tanya ku. “Oh tentu saja yah!”
jawab Marco “Kita mau kemana?” Lalu aku menjawab : “Bagaimana kalau kita
mencari tau apakah warna dinosaurus yang sesungguhnya?”
Comments
Post a Comment